Kamis, 02 Januari 2014

Laporan Penelitian Tentang Cara Mencuci Tangan yang Baik Terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh pada Anak Sekolah Dasar di SD Negeri Kauman 07 Batang Tahun 2013/2014



LAPORAN PENELITIAN



PENELITIAN TENTANG CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK
TERHADAP KEBERSIHAN DAN KESEHATAN TUBUH PADA ANAK SEKOLAH DASAR
DI SD NEGERI KAUMAN 07 BATANG
TAHUN 2013/2014


DISUSUN OLEH :
NAMA       : ATIKA NURUL KAROMAH
KELAS      : 1 REG A
NIM            : P17420313007


POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TAHUN 2013/2014 










LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Penelitian “Penelitian Tentang Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh pada Anak Sekolah Dasar di SD Negeri Kauman 07 Batang Tahun 2013/ 2014”.
Telah disahkan
Tanggal           :
oleh                 : H.Suryo Pratikwo,SPd,SKM,Mkes (Kaporodi DIII Keperawatan   
                         Pekalongan)



Pekalongan,     Januari 2014

Mengetahui,                                                                Disetujui
Dosen pembimbing                                                     Kaprodi



Dra Diyana Dewi Istiningsih                       H.Suryo Pratikwo,Spd,SKM,MKes
NIP: 19690410 199802 2006                               NIP: 19591212 198203 1001
           
   


KATA PENGANTAR

Puji syukur  kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta petunjukNya sehingga penulisan laporan penelitian yang berjudul “Penelitian Tentang Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh pada Anak Sekolah Dasar di SD Negeri Kauman 07 Batang Tahun 2013/ 2014” dapat terselesaikan dengan baik.
            Selanjutnya penulis menyadari bahwa penulisan laporan penelitian ini tidak lepas dari bimbingan, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis  mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa
2.      Ibu Dra Diyana Dewi Istiningsih

Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya yang membutuhkan.







                                                            Pekalongan, 31 Desember 2013



Penulis



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C.     Tujuan Penelitian....................................................................................... 2
D.    Manfaat Penelitian.................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORETIK DAN HIPOTESIS
A.    Tinjauan Pustaka....................................................................................... 3
B.     Hipotesis.................................................................................................... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.    Subjek Penelitian....................................................................................... 10
B.     Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................... 10
C.     Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 10
D.    Teknik Analisa Data.................................................................................. 11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Penelitian.......................................................................................... 12
B.     Pembahasan............................................................................................... 16
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A.    Simpulan.................................................................................................... 19
B.     Saran.......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20
LAMPIRAN- LAMPIRAN
A.    SURAT TUGAS....................................................................................... vi
B.     DOKUMENTASI PENELITIAN............................................................ vii 
C.    ANGKET.................................................................................................. viii






BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang Masalah
Tangan adalah salah satu penghantar utama masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia. Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak, punggung tangan, jari dan kuku jari. Tujuannya agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab penyakit dapat yang merugikan kesehatan.
Cuci tangan dengan sabun dapat menghambat masuknya kuman penyakit ke tubuh manusia melalui perantaraan tangan. Kuman penyakit seperti virus dan bakteri tidak dapat terlihat secara kasat mata sehingga sering diabaikan dan mudah masuk ke tubuh manusia.
Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan menggunakan sabun, namun tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting. Mencuci tangan pakai sabun dilakukan pada 5 waktu penting: sebelum makan, sesudah buang air besar, sebelum memegang bayi, sesudah menceboki anak, dan sebelum menyiapkan makanan. Jika hal ini dilakukan akan dapat mengurangi hingga 47% angka kesakitan karena diare dan 30% infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA (infeksi saluran pernapasan atas).
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana pengetahuan cara mencuci tangan yang baik terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh pada anak sekolah dasar di SD Negeri Kauman 07 Batang tahun 2013/2014.

B.                 Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang tersebut, timbulah beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1.                  Bagaimana cara mencuci tangan yang baik pada anak sekolah dasar?
2.                  Bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh?
3.                  Bagaimana cara agar anak sekolah dasar dapat membiasakan mencuci tangan yang baik untuk kebersihan dan kesehatan tubuh?

C.                Tujuan Penelitian
1.                  Memberikan pengetahuan pada anak sekolah dasar tentang cara mencuci tangan yang baik.
2.                  Memberikan pengkajian dalam menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
3.                  Memberikan imbauan kepada anak agar dapat menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh dengan mencuci tangan yang baik.

D.                Manfaat Penelitian
1.                  Pembaca dapat mengetahui cara mencuci tangan yang baik dan benar.
2.                  Pembaca dapat mengetahui cara menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
3.                  Pembaca dapat mengaplikasikan kebiasaan mencuci tangan terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh pada kehidupan sehari-hari.













BAB II
LANDASAN TEORETIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A.                Tinjauan Pustaka
Dalam kajian teori ini, penulis akan menjabarkan secara jelas keterkaitan pengetahuan cara mencuci tangan yang baik terhadap kebersihan dan kesehatan tubuh pada anak sekolah dasar.
1.                  Pengetahuan mencuci tangan
Perilaku mencuci  tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci tangan yang dikerjakan oleh individu  yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Green 1980).
Menurut Ottawwa Charter (1986) yang dikutip dari Notoatmodjo S, pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baikfisik, mental dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkunganfisik, sosial, budaya, dan sebagainya).
Perilaku sehat dan pelayanan jasa sanitasi menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang terdapat pada negara-negara kaya (maju) pada akhir abad 19 ini. Hal ini dilakukan bersamaan dengan isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi.
Mencuci tangan adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar mikroorganisme yang ada di kulit (Hidayat, 2005).
Mencuci tangan dengan air saja lebih umum dilakukan, namun hal ini terbukti tidak efektif dalam menjaga kesehatan dibandingkan dengan mencuci tangan dengan sabun. Menggunakan sabun dalam mencuci tangan sebenarnya menyebabkan orang harus mengalokasikan waktunya lebih banyak saat mencuci tangan, namun penggunaan sabun menjadi efektif karena lemak dan kotoran yang menempel akan terlepas saat tangan digosok dan bergesek dalam upaya melepasnya. Didalam lemak dan kotoran yang menempel inilah kuman penyakit hidup. Efek lainnya adalah, tangan menjadi harum setelah dicuci dengan menggunakan sabun dan dalam beberapa kasus, tangan yang menjadi wangilah yang membuat mencuci tangan dengan sabun menjadi menarik untuk dilakukan.
Ditempat tempat dimana mencuci tangan merupakan praktik umum yang dilakukan sehari-hari, dan banyak terdapat sabun dan air bersih, orang tidak menyadari untuk mencuci tangannya dengan sabun. Sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan bahwa hanya separuh orang yang benar-benar mencuci tangannya setelah membuang hajat besar/ kecil. Penelitian lain di Amerika Serikat pada dokter-dokter disana terungkap bahwa dokter banyak lupa mencuci tangannya setelah menangani pasien satu dan berganti ke pasien lainnya dengan frekuensi yang cukup tinggi. Para staf kesehatan sepenuhnya mengerti betapa pentingnya mencuci tangan dengan sabun, namun hal ini tidak dilakukan karena: ketidadaan waktu (tidak sempat), kertas untuk pengeringnya kasar, penggunaan sikat yang menghabiskan waktu dan lokasi wastafel yang jauh dimana tangan harus berkali-kali dicuci menggunakan sabun dan dikeringkan sehingga merepotkan.
Pencucian tangan khusus dalam lingkungan medis biasanya membutuhkan banyak sekali sabun dan air untuk memperoleh busa dan saat telapak tangan digosok secara sistematis dalam kurun waktu 15-20 detik dengan teknik mengunci antar tangan, setelah tangan dikeringkan pun para tenaga medis tidak diperkenankan untuk mematikan air atau membuka pegangan pintu, apabila hal ini mereka harus lakukan, tangan harus dilidungi dengan kertas tisyu atau handuk kering bersih.
Pada lingkungan pemukiman yang padat dan kumuh, kebiasaan mencuci tangan dengan sabun dengan benar dapat menurunkan separuh dari penderita diare. Penelitian ini dilakukan di Karachi, Pakistan dengan intervensi pencegahan penyakit dengan melakukan kampanye mencuci tangan dengan sabun secara benar yang intensif pada komunitas secara langsung. Komunitas yang mendapatkan intervensi dan komunitas pembanding yang mirip yang tidak mendapatkan intervensi menunjukkan bahwa jumlah penderita diare berkurang separuhnya.
Keterkaitan perilaku mencuci tangan dengan sabun dan penyakit diare, penelitian intervensi, kontrol kasus, dan lintas sektor dilakukan menggunakan data elektronik dan data yang terkumpul menunjukkan bahwa risiko relatif yang didapat dari tidak mencuci tangan dari percobaan intervensi adalah 95 persen menderita diare, dan mencuci tangan degan sabun dapat mengurangi risiko diare hingga 47 persen.
2.                  Sabun media untuk mencuci tangan
Menurut Kamaruddin (2009) tangan merupakan bagian tubuh yang lembab yang paling sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan penyakit dan menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan membiasakan mencuci tangan dengan memakai sabun.
Segala jenis sabun dapat digunakan untuk mencuci tangan baik itu sabun biasa, sabun antiseptik, ataupun sabun cair. Namun sabun antiseptik atau anti bakteri seringkali dipromosikan lebih banyak pada publik. Hingga kini tidak ada penelitian yang dapat membuktikan bahwa sabun antiseptik atau disinfektan tertentu dapat membuat seseorang rentan pada organisme umum yang berada di alam.
Perbedaan antara sabun antiseptik dan sabun biasa adalah, sabun ini mengandung zat anti bakteri umum seperti Triklosan yang memiliki daftar panjang akan resistensinya terhadap organisme tertentu. Namun zat ini tidak resisten untuk organisme yang tidak terdapat didaftar, sehingga mereka mungkin tidak seefektif apa yang diiklankan.

3.             Cara mencuci tangan
Berikut adalah 7 langkah mencuci tangan dengan cara yang benar :
a.       Basahkan rata permukaan kedua-dua tapak tangan dengan air yang mengalir 
b.      Sabunkan sehingga berbuih menggunakan sabun antiseptik biasa atau cecair 
c.       Usapkan kedua-dua tapak tangan sehingga sabun benar-benar rata ke seluruh permukaan telapak tangan
d.      Ratakan juga sabun di celah2 jari
e.       Bersihkan kuku jari dengan menggaruk-garuk jari ke tapak tangan
f.       Bilaskan tangan dengan air yang mengalir sehingga hilang semua sabun tadi
g.      Akhir sekali, lap tangan menggunakan tisu sehingga kering.

4.                  Mencegah penyakit dengan mencuci tangan

Mencuci tangan adalah dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009).
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit diare dan ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun, sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, cacing yang tinggal di dalam usus, SARS, dan flu burung
Pada sebuah penelitan yang dipublikasikan Jurnal Kedokteran Inggris (British Medical Journal) pada November 2007 menyatakan bahwa mencuci tangan dengan sabun secara teratur dan menggunakan masker, sarung tangan, dan pelindung, bisa jadi lebih efektuf untuk menahan penyebaran virus ISPA seperti flu dan SARS. Temuan ini dipublikasikan setelah Inggris mengumumkan bahwa mereka menggandakan obat-obatan anti virus sebagai persiapan pandemik flu yang mungkin terjadi dimasa depan. Berdasarkan 51 riset, peneliti menemukan bahwa pendekatan melalui perlindungan fisik yang murah sebaiknya diberikan prioritas dalam rencana nasional mengatasi pandemik flu, saat bukti-bukti banyak menunjukkan bahwa penggunaan vaksin dan obat-obatan anti virus tidak efisien untuk menghentikan penyebaran influenza.
Ke 51 penelitian ini membandingkan intervensi untuk mencegah penularan virus ISPA dari binatang ke manusia atau manusia ke manusia dengan isolasi, karantina, menjauhkan diri secara sosial, perlindungan diri dan perlindungan melalui perilaku sehat, intervensi lainnya hingga tidak melakukan apapun juga. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa secara individual mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung lebih efektif untuk menahan laju penyebaran virus ISPA, dan lebih efektif lagi bila dikombinasikan. Para peneliti juga akan mengadakan evaluasi lanjutan akan kombinasi manakah yang terbaik untuk diterapkan. Penelitian lainnya yang dibulikasikan oleh Cochrane Library journal pada Oktober 2007 menemukan bahwa mencuci tangan dengan air dan sabun adalah cara yang sederhana dan efektif untuk menahan virus ISPA, mulai dari virus flu sehari-hari hingga virus pandemik yang mematikan
Sebuah penelitian lain tentang kebijakan kesehatan yang dilakukan oleh Bank Dunia menunjukkan bahwa perilaku sehat seperti mencuci tangan dengan sabun kurang dipromosikan sebagai perilaku pencegahan penyakit, dibandingkan promosi obat-abatan flu oleh staf kesehatan. Hal ini diperparah apabila lokasi penduduk terpencil dan sulit terjangkau media cetak maupun elektronik (seperti radio dan TV)
5.                  Penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mencuci tangan dengan sabun

a.                  Diare. Penyakit diare menjadi penyebab kematian kedua yang paling umum untuk anak-anak balita. Sebuah ulasan yang membahas sekitar 30 penelitian terkait menemukan bahwa cuci tangan dengan sabut dapat memangkas angka penderita diare hingga separuh. Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini. Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya yang kotor. Tingkat kefektifan mencuci tangan dengan sabun dalam penurunan angka penderita diare dalam persen menurut tipe inovasi pencegahan adalah: Mencuci tangan dengan sabun (44%), penggunaan air olahan (39%), sanitasi (32%), pendidikan kesehatan (28%), penyediaan air (25%), sumber air yang diolah (11%)
b.      Infeksi saluran pernapasan adalah penyebab kematian utama untuk anak-anak balita. Mencuci tangan dengan sabun mengurangi angka infeksi saluran pernapasan ini dengan dua langkah: dengan melepaskan patogen-patogen pernapasan yang terdapat pada tangan dan permukaan telapak tangan dan dengan menghilangkan patogen (kuman penyakit) lainnya (terutama virus entrentic) yang menjadi penyebab tidak hanya diare namun juga gejala penyakit pernapasan lainnya. Bukti-bukti telah ditemukan bahwa praktik-praktik menjaga kesehatan dan kebersihan seperti - mencuci tangan sebelum dan sesudah makan/ buang air besar/kecil - dapat mengurangi tingkat infeksi hingga 25 persen. Penelitian lain di Pakistan menemukan bahwa mencuci tangan dengan sabun mengurangi infeksi saluran pernapasan yang berkaitan dengan pnemonia pada anak-anak balita hingga lebih dari 50 persen
c.    Infeksi cacing, infeksi mata dan penyakit kulit, . Penelitian juga telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan penggunaan sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit; infeksi mata seperti trakoma, dan cacingan khususnya untuk ascariasis dan trichuriasis.

B.                               Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran penelitian, maka dikembangkan hipotesis penelitian yaitu masih kurangnya pengetahuan mencuci tangan pada anak sekolah dasar, sehingga anak kerap kali mengabaikan cara mencuci tangan yang baik sehingga berpengaruh pada kebersihan dan kesehatan tubuh.


























BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A.                Subjek Penelitian
1.                  Populasi
Dilihat dari jumlahnya, populasi dapat dibedakan populasi terhingga, yaitu populasi yang jumlahnya dapat ditentukan dan populasi tak terhingga, yaitu populasi yang jumlahnya sulit ditentukan.
Populasi dalam penelitian ini adalah anak – anak yang mengikuti pendidikan formal sekolah dasar.
Subjek yang diambil adalah siswa-siswi kelas VI di SD Negeri Kauman 07 Batang pada tahun pelajaran 2013/2014.

2.                  Sampel
Berdasarkan perhitungan besar sampel, jumlah sampel yang dibutuhkan dalam penelitian sebanyak 48 sampel, dengan jumlah siswa-siswi kelas VI sebanyak 48 anak.

B.                 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.                  Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kauman 07 Batang.
2.                  Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai awal bulan Desember sampai pertengahan bulan Desember tahun 2013.

C.                Teknik Pengumpulan Data
Data primer adalah karakteristik siswa-siswi yang terdiri dari umur,jenis kelamin, dan sumber informasi mengenai pengetahuan mencuci tangan yang baik.
Data sekunder diperoleh dengan cara pengambilan data yang telah ada pada arsip sekolah dasar yaitu berupa jumlah siswa-siswi SD Negeri Kauman 07 Batang.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara, yaitu:
1.                  Angket
Dalam teknik ini, sampel dapat mengisi jawaban pada angket yang berupa daftar pertanyaan sebagai hasil penelitian. (terlampir)
2.                  Dokumentasi
Teknik pengumpulan dokumentasi dalam pengumpulan data ini dimaksudkan bahwa penelitian ini memang benar-benar dilakukan sebagaimana mestinya sebagai tanda bukti. (terlampir)
3.                  Observasi
Teknik ini dilakukan dengan pengamatan, pencatatan sistematik, pengambilan gambar, dan merasakan tentang gejala-gejala yang terjadi disekitarnya. Observasi dilakukan di lokasi penelitian yaitu SD Negeri Kauman 07 Batang.

D.                Teknik Analisa Data
Pada metode analisis data ini hasil eksplorasi dari angket, dokumentasi, observasi disimpulkan untuk menjawab rumusan masalah yang ada pada penelitian.
Data yang dikumpulkan diperoleh secara manual, yaitu dengan pembagian angket pada siswa- siswi SD Negeri Kauman 07 Batang Kecamatan Batang. Data tersebut yaitu identitas sampel meliputi kelas, umur, jenis kelamin, pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik, frekuensi mencuci tangan, sarana mencuci tangan, manfaat ,mencuci tangan untuk kesehatan. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik, langkah mencuci tangan, waktu mencuci tangan, media untuk mencuci tangan, waktu mencuci tangan, dan manfaat mencuci tangan







BAB IV
HASIL PENELITIAN


A.    Hasil Penelitian

1.      Gambaran Umum Lokal
SD Negeri Kauman 07 Batang merupakan sekolah dasar negeri yang terletak di Jalan Dr. Wahidin No. 50 Kauman Kecamatan Batang Kabupaten Batang. Di sekolah ini terdapat 10 wastafel. Satu wastafel terdapat di depan perpustakaan, satu terdapat di antara ruang kelas V dan VI, dua terdapat di depan ruang kelas III dan IV, satu di depan ruang kelas I dan II,  dua terdapat di depan wc, satu di depan laboratorium komputer, satu terdapat di ruang guru, dan yang terakhir satu terdapatdi ruang guru.

2.      Karakteristik Subjek
Penentuan dan pengambilan subjek sudah sesuai dengan jumlah sampel yang diharapkan. Subjek yang diambil yaitu siswa siswi SD Negeri Kauman 07 Batang kelas VI sejumlah 48 anak.

Tabel 1 Distribusi karakteristik Subjek
No.
Karakteristik Subjek
Jumlah
Presentase ( % )
1.
Umur :
a.                   11 tahun
b.                  12 tahun

37
11

77,1
22,9
Total
48
100
2.
Jenis Kelamin :
a.                   Laki- laki
b.                  Perempuan

16
32

33,3
66,7
Total
48
100




3.      Hubungan Beberapa Variabel dengan Pemilihan Jajanan
a.       Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik
Tabel 2 Distribusi Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik
Kategori Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik

Jumlah

Presentase ( % )
Kurang
5
10,4
Sedang
13
27,1
Baik
30
62,5
Total
48
100 %


b.      Langkah Mencuci Tangan
Salah satu langkah mencuci tangan yang benar adalah membersihkan sela- sela jari. Siswa- siswi SD Negeri Kauman 07 Batang kelas VI memiliki pendapat dan jawaban yang bervariasi berdasarkan apa yang biasa mereka lakukan.
Tabel 3 Distribusi Subjek Menurut Langkah Mencuci Tangan dengan Membersihkan Sela-Sela Jari
Langkah Mencuci Tangan dengan Membersihkan Sela-Sela Jari

Jumlah

Presentase ( % )
Ya
45
93,7
Tidak
3
6,3
Total
48
100 


c.       Waktu untuk Mencuci Tangan
Waktu untuk mencuci tangan  diukur dengan jawaban subjek terhadap item pertanyaan yang tersedia dan menjawab lebih dari satu item. Waktu untuk mencuci tangan pada siswa-siswi Kelas VI SD Negeri Kauman 07 Batang menunjukkan hasil yang beragam.
Tabel 4 Distribusi Subjek Menurut Waktu Mencuci Tangan
Item Waktu Mencuci Tangan
Jumlah (anak)
Sebelum makan          
46
Sesudah makan          
46
Sebelum buang air kecil         
17
Sesudah buang air kecil
47
Sebelum buang air besar        
15
Sesudah buang air besar         
47
Sebelum menyediakan makanan
36
Sebelum menyediakan makanan
19
Setelah membuang sampah
46
Sebelum merawat luka
37
Sesudah merawat luka
37
Keluar dari toilet        
37
Setelah berolahraga    
37
Setelah memegang uang
38
Setelah berkontak langsung dengan orang sakit
46
Setelah memegang hewan
45
Setelah selesai membersihkan ruangan
45
Setelah menutup bersin dengan tangan
36
Setelah memegang handphone
17

d.      Media untuk Mencuci Tangan
Media untuk mencuci tangan  diukur dengan jawaban subjek terhadap item pertanyaan yang tersedia dan menjawab lebih dari satu item. Media untuk mencuci tangan pada siswa-siswi Kelas VI SD Negeri Kauman 07 Batang menunjukkan hasil yang beragam.
Tabel 5 Distribusi Subjek Menurut Media untuk Mencuci Tangan
Item Media untuk Mencuci Tangan
Jumlah (anak)
Air
36
Air panas
3
Sabun
36
Cairan atau gel pembersih tangan
21
Tisu basah
7


e.                   Waktu Mencuci Tangan
Waktu mencuci tangan pada siswa-siswi bervariasi. Di pernyataan tertulis waktu mencuci tangan 15-20 detik.
Tabel 6 Distribusi Subjek Menurut Waktu Mencuci Tangan
Waktu Mencuci Tangan (15- 20 detik)
Jumlah
Presentase ( % )
Tidak setuju
1
2,1
Kurang setuju
10
20,8
Setuju
37
77,1
Total
48
100 %


f.                   Manfaat Mencuci Tangan
Sebanyak 42 subjek (87,5 %) setuju akan salah satu manfaat mencuci tangan,yaitu dapat mengurangi infeksi pada kulit. Subjek mengetahui betapa pentingnya manfaat mencuci tangan bagi kebersihan dan kesehatan tubuh.
Tabel 7 Distribusi Subjek Menurut Manfaat Mencuci Tangan
Manfaat Mencuci Tangan (Mengurangi Infeksi pada Kulit)

Jumlah

Presentase ( % )
Tidak setuju
2
4,2
Kurang Setuju
4
8,3
Setuju
42
87,5
Total
48
100 %





B.     Pembahasan

1.      Pengetahuan Cara Mencuci Tangan yang Baik

Perilaku mencuci  tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci tangan yang dikerjakan oleh individu  yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung (Green, 1980).
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian subjek yaitu sebanyak 13 subjek (27,1%) memiliki pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik dengan kategori sedang dan masih ada subjek yang masuk dalam kategori kurang sebanyak 5 subjek (10,4%). Oleh karena itu, masih kurangnya pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik pada anak sekolah dasar disebabkan oleh kurangnya pemberian informasi dari berbagai sumber. Hal tersebut dikarenakan subjek masih ragu- ragu dalam menjawab setiap item yang tertulis.
Pengetahuan tidak terlepas dari pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. Peran orang- orang disekelilingnya untuk memberikan pengarahan anak dalam mencuci tangan yang baik cukup besar. Orangtua dan guru memiliki peranan penting dalam memberikan pengajaran dan membiasakan anak- anak untuk hidup sehat yang berawal dari mencuci tangan yang baik.
                        Mayoritas sebanyak 45 subjek (93,7%) membersihkan sela- sela jari pada saat mencuci tangan. Hanya 3 subjek (6,3%) yang tidak membersihkan sela- sela jari.
                        Selain itu, sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah makan, setelah membuang sampah, dan setelah berkontak langsung dengan orang sakit. Ini menunjukkan masih minimnya pengetahuan anak sekolah dasar tentang langkah mencuci tangan yang benar. Ini juga terbukti bahwa hanya 17 subjek saja yang mencuci tangan setelah menggunakan handphhone. Padahal handphone merupakan salah satu tempat dimana bersarangnya kuman dan bakteri.
            Pengetahuan tentang cara mencuci tangan yang baik tidak terlepas dari penggunaan media untuk mencuci tangan. Media yang biasa digunakan antara lain air, air panas, sabun, cairan atau gel pembersih tangan, dan tisu basah. Dari 48 subjek, hanya 36 subjek saja yang memilih media berupa air dan sabun untuk mencuci tangan. Padahal media utama untuk mencuci tangan adalah air yang mengalir dan sabun. Kemudian sebanyak 21 subjek menggunakan media berupa cairan atau gel pembersih tangan. Sebenarnya penggunaan gel pembersih tangan kurang efektif dalam membunuh kuman, karena tidak sesuai dengan langkah- langkah mencuci tangan yang benar. Terkadang orang- orang memilih gel pembersih tangan dengan alasan lebih praktis tanpa memikirkan kehiegenisannya. Sebanyak 7 subjek memilih mencuci tangan dengan menggunakan tisu basah dan 3 subjek menggunakan air panas.
            Adapun waktu untuk mencuci tangan yang baik yaitu selama kurang lebih 15- 20 detik. Waktu tersebut adalah waktu yang efektif untuk menghilangkan dan membunuh kuman. Berdasarkan dari data penelitian, terdapat 37 subjek (77,1%) yang setuju bahwa waktu efektif mencuci tangan selama 15- 20 detik. Selain itu sebanyak 10 subjek (20,8%) kurang setuju terhadap pernyataan tersebut. Dan hanya 1 subjek (2,1%) yang tidak setuju terkait pernyataan waktu mencuci tangan selama 15- 20 detik. 

2.      Manfaat Mencuci Tangan Terhadap Kebersihan dan Kesehatan Tubuh

Mencuci tangan merupakan salah satu budaya hidup sehat. Dengan mencuci tangan, maka kuman- kuman yang berada di tangan dapat dibersihkan. Tentunya dengan langkah- langkah yang sesuai dengan aturan dalam kesehatan.
Salah satu manfaat mencuci tangan adalah mengurangi infeksi pada kulit. Sebanyak 42 subjek (87,5%) setuju akan pendapat tersebut. Namun sebanyak 2 subjek (4,2%) tidak setuju akan manfaat mencuci tangan untuk mengurangi infeksi pada kulit. Ini terkait kurangnya pengetahuan manfaat mencuci tangan terhadap kebersihan dan kesehatan kulit.
Secara keseluruhan dalam penelitian ini, minoritas subjek kurang paham tentang cara mencuci tangan yang baik dalam arti sebenarnya. Ini terbukti dari jawaban subjek pada angket yang telah dikerjakan. Masih banyak tata cara yang terlewat mengenai mencuci tangan yang benar. Ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan subjek yang harusnya mendapatkan pendidikan atau sumber dari guru atau orang terdekat yang lebih memahami masalah kesehatan.


















BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A.      Simpulan
1.         Pengetahuan anak sekolah dasar tentang pengetahuan cara mencuci tangan dalam kategori baik yaitu sebesar 62,5%
2.         Mayoritas (93,7%) subjek membersihkan sela- sela jari pada saat mencuci tangan.
3.         Sebanyak 46 subjek mencuci tangan pada saat sebelum makan, sesudah makan, setelah membuang sampah, dan setelah berkontak langsung dengan orang sakit.
4.         Terdapat 37 subjek (77,1%) yang setuju bahwa waktu efektif mencuci tangan selama 15- 20 detik.
5.         Sebanyak 42 subjek (87,5%) setuju akan manfaat mencuci tangan adalah mengurangi infeksi pada kulit.
6.         Minimnya pengetahuan subjek tentang mencuci tangan karena kurangnya pendidikan kesehatan dan sumber informasi dari guru atau orang terdekat tentang pendidikan kesehatan salah satunya tentang cara mencuci tangan.

B.       Saran
Pengetahuan anak sekolah dasar tentang cara mencuci tangan yang baik dapat diberikan melalui pendidikan kesehatan dari guru maupun orang sekitar yang mengetahui tentang pentingnya kesehatan. Mencuci tangan yang baik adalah salah satu langkah untuk menuju hidup yang sehat. Kebiasaan mencuci tangan harus diajarkan sejak dini, sehingga anak sudah terbiasa hidup bersih. Mengingat mencuci tangan mempunyai berbagai manfaat salah satunya adalah mencegah masuknya kuman ke dalam tubuh. Disini guru dan orangtua berperan penting dalam pendidikan kesehatan bagi anak.

DAFTAR PUSTAKA

Djauzi, Samsuridjal. 2007. Raih Kembali Kesehatan. Jakarta : Kompas.
Suwanto. 2010. Ayo Belajar di Sekolah. Yogyakarta : Kanisius.
Wahab, Samik. 2000. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Buku Kedokteran EGC






LAMPIRAN

 
DOKUMENTASI PENELITIAN